MUMI TUTANKHAMUN BERHIAS 120 KG EMAS (Seri 9)

BERKELILING Lembah Raja, bukan main panasnya. Apalagi, kala berpuasa dan harus berjalan kaki menyusuri 62 kavling kuburan firaun. Tetapi, ada satu kavling yang sangat menarik sehingga membuat saya lupa tentang panas yang menyiksa itu. Yaitu, makam Firaun Tutankhamun. Makam yang sangat terkenal tersebut berada di KV-62. Angka 62 menunjukkan bahwa situs itu adalah penemuan paling baru dari 62 makam firaun. Makam yang ditemukan oleh Howard Carter dari Inggris pada 1922 tersebut menggemparkan dunia karena mumi Tutankhamun utuh. Yang menakjubkan lagi, mumi itu dibalut emas 120 kg!
Makam tersebut berlokasi di bukit yang tidak jauh dari peristirahatan Lembah Raja. Memang kompleks makam itu cukup luas sehingga wajar bila tersedia peristirahatan bagi pengunjung. Selain itu, ada "kereta ulang-alik" yang melayani pengunjung menuju kawasan makam maupun keluar dari kompleks Lembah Raja. Namun, kereta itu hanya sampai di mulut lembah. Selebihnya, pengunjung mesti menyusuri lokasi tersebut dengan berjalan kaki.
KV-1 adalah kuburan Ramses VII yang ditemukan pada zaman Yunani-Romawi, antara abad ke-3 sebelum Masehi (SM) sampai ke-4 Masehi. Hal itu terlihat dari grafiti dan relief di dinding-dindingnya. Cerita tentang KV-1 juga dimuat dalam Description de l'Egypte pada masa Napoleon. Sedangkan beberapa kavling lain ditemukan pada tahun-tahun berikutnya. Sejumlah makam tercatat pernah digunakan sebagai tempat tinggal para pendeta dan biarawan. Karena itu, di sana terdapat gambar-gambar ikon Kristen.
Di antara situs-situs tersebut, memang makam Firaun Tutankhamun paling istimewa. Jika di kavling-kavling lain hanya ditarik satu tiket kala memasuki pintu gerbang utama, untuk masuk ke KV-1 pengunjung dikenai tiket lagi sebesar LE 100. Tetapi, harga tiket itu sebanding dengan kisah di dalamnya yang memang sangat eksotis.
Mulai pintu masuk, posisi mulut gua makam itu memang sudah menarik. Yakni, berada di samping bawah lubang makam Ramses VI. Itulah sebabnya makam firaun yang meninggal dalam usia 18 tahun tersebut ditemukan paling akhir. Banyak pemburu harta firaun yang tidak menyangka bahwa di bawah kuburan Ramses VI masih ada kuburan lain. Makam Tutankhamun dibangun 200 tahun lebih awal jika dibandingkan dengan kuburan Ramses VI yang menumpukinya.
Menurut cerita yang berkembang, makam Tutankhamun ditemukan secara kebetulan. Tepatnya, ketika Carter, arkeolog Inggris yang bekerja atas biaya banker Lord Carnarvon, bertahun-tahun tak menemukan makam yang dicarinya tersebut. Tapi, dia percaya bahwa makam Tutankhamun memang ada dan berisi harta benda yang melimpah. Sampai suatu waktu, ketika Carter kehabisan bekal, kaki kudanya terperosok di dekat makam Ramses VI. Setelah lokasi itu digali, ternyata ada makam Tutankhamun.
Begitu masuk gua, kami harus melewati lorong menurun sejauh 40-an langkah. Di dinding sepanjang lorong itu, terdapat ornamen-ornamen Kitab Kematian sebagaimana makam firaun lain. Tetapi, memang ornamennya tidak sebanyak (sepenuh) makam-makam firaun lain. Itu terkait dengan usia sang firaun saat mati. Dia meninggal muda. Dia hanya berkuasa sembilan tahun, sejak usia anak-anak sampai menginjak 18 tahun. Kematiannya yang mendadak menjadikan makam yang disiapkan tidak selesai dengan sempurna. Hal itu juga terlihat dari kualitas muminya yang tidak seberapa bagus karena dibuat secara tergesa-gesa. Ukuran makamnya lebih kecil jika dibandingkan dengan makam-makam lain.
Di ujung tangga menurun, kami menemukan ruang yang lebih luas. Di sanalah sejumlah perabot rumah tangga Tutankhamun disimpan, termasuk dalam dua ruang yang lebih kecil di kanan dan kirinya. Di ruang utama, terdapat kereta kuda, tempat makanan dan minuman, bejana wadah parfum, pakaian, serta barang-barang lain. Tidak main-main, di ruang tersebut, total terdapat sekitar 5.000 jenis barang. Sayang, yang bisa dipajang di Museum Kairo hanya 1.700 item. Sebagian lagi jadi koleksi British Museum, London, dan Luxor Museum.
Setelah melewati ruang tersebut, kami sampai di ruang yang paling ujung, yakni tempat mumi Tutankhamun disemayamkan. Ukuran ruang itu sekitar 4 x 6 meter. Di situ terdapat kotak batu granit yang berfungsi sebagai peti mati sang firaun. Ukurannya kurang lebih 2 x 3 meter. Tapi, dalam peti tersebut tidak terlihat mumi Tutankhamun. Sebab, sang mumi ditempatkan di ruang lain dekat tangga masuk, dalam sebuah kotak kaca yang suhu dan kelembapannya dikontrol agar sang mumi tetap awet.
Peti mati yang terbuat dari batu granit itu dinamakan sarkofagus. Sebetulnya, batu granit tersebut sebelumnya "terbungkus" peti kayu berlapis emas yang berukuran lebih besar sebanyak empat lapis. Dengan begitu, peti kayu tersebut memenuhi ruang jenazah yang berukuran 4 x 6 meter itu.
Yang menarik, dalam sarkofagus tidak langsung terdapat mumi, melainkan ada peti mayat lagi yang disebut coffin. Itulah peti yang tidak berbentuk kotak, melainkan berbentuk tubuh manusia. Dalam coffin tersebut ada coffin lagi, juga coffin lagi, sampai berlapis tiga.
Coffin pertama terbuat dari kayu berlapis emas dengan untaian batu-batu mutiara. Coffinkedua juga terbuat dari kayu berlapis emas dan batu-batu mulia. Sedangkan coffin ketiga membuat Carter menarik napas panjang sambil "melotot" karena peti terbuat dari emas murni seberat 120 kg! Selain itu, coffin tersebut berhias untaian batu-batu mulia.
Dalam coffin ketiga itulah jenazah Tutankhamun yang berbentuk mumi berbalut kain kafan disimpan. Yang lebih menakjubkan, sekujur tubuh mumi itu bertabur perhiasan emas. Sang mumi mengenakan topeng emas seberat 12 kg, juga kalung, cincin, gelang, dan sandal emas. Bahkan, bajunya yang berupa rompi terbuat dari lantakan emas murni!
Entah apa yang ada di benak Tutankhamun sebelum meninggal sehingga ketika mati berpakaian emas di sekujur tubuh. Mungkin dia mengira Tuhan menilainya sebagai "orang baik" karena menggunakan pakaian emas ketika menghadap-Nya. Mungkin juga emas itu dimaksudkan sebagai tiket masuk surga di alam keabadian sana. Dia lupa atau mungkin tidak tahu bahwa kualitas seorang manusia tidak terletak pada kekayaan, melainkan kualitas kepribadian dan kemanfaatan untuk kemaslahatan umat.
"Sungguh orang-orang yang ingkar dan mati dalam keingkarannya tidak akan diterima darinya emas sepenuh bumi walaupun dia menebus dirinya dengan itu. Bagi mereka, ada azab yang pedih. Juga, sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong (QS 3: 91)."(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar