MEMAHAMI ADAB MAKAN DENGAN TALKING CARD

Bismillahirrahmanirrahiim.

Untuk pertemuan kali ini dikelas 8.A materi pembelajarannya adalah Adab Makan. Dalam menyampaikan materi ini, saya menggunakan media pembelajaran talking card, istilah buatan saya sendiri. Saya namakan talking card karena peserta didik yang mendapatkan kartu harus menjelaskan apa yang tertulis di kartu tersebut. Nah menjelaskan itu kan berbicara kalau dalam bahasa Inggris disebut talking.
Kartu yang diterima setiap peserta didik berisi adab-adab makan. Cara bermain talking card ini cukup mudah. Saya harus menyiapkan kartu adab makan yang sudah saya sesuaikan dengan jumlah peserta didik, setelah itu kartu saya posisikan terbalik di meja, dalam hitungan dua puluh semua peserta didik harus mengambil kartu tersebut dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis yang sudah saya beri nomor sesuai dengan urutan adab makan.
Setelah semua menempel maka maka peserta didik harus menjelaskan kartu yang dia dapatkan.


kartu adab makan yang sudah diacak dalam posisi terbalik


peserta didik mengambil kartu adab makan


peserta didik menempelkan kartu adab makan di papan tulis


peserta didik menjelaskan sesuai kartu yang dia dapat


peserta didik menjelaskan kartu yang dia dapat

Semoga bermanfaat.

MEMAHAMI IMAN PADA RASUL DENGAN RANDOM WORDS, TTS DAN INDEX CARD MATCH

Untuk lebih memahamkan Iman Pada Rasul pada peserta didik kelas 8.A di SMP 'Aisyiyah Muhammadiyah 3 Malang, maka saya menggunakan random box, TTS dan index card match. Dan Alhamdulillah hasilnya hampir semua peserta didik memahami materi Iman pada Rasul. Mungkin ada yang bertanya kenapa kok yang dipakai model pembelajarannya banyak banget??????Maka jawabannya adalah agar peserta didik lebih paham.


Soal Random Words


soal TTS


suasana index card match


Hasil dari kegiatan ini (ini sebagian saja, jumlah peserta didiknya 26)

Semoga Manfaat

TAFAKUR DI AWAL TAHUN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Mengawali tahun 2018 ini ada baiknya kita lakukan perenungan atau kalau boleh menggunakan bahasa lain dari perenungan yaitu tafakur. Tafakur bisa juga di artikan dengan planning (perencanaan). Dalam sebuah haditsnya Rasulullah Saw sudah mengingatkan kita bahwa ada dua hal yang membahayakan manusia yaitu di kala sehat dan di saat waktu senggang. Di kala sehat karena kita sering lalai, sering lupa, sehingga mentang-mentang dirinya sehat sehingga makanan apapun juga akan di lahap, akhirnya sakit dan ketika sakit baru merasakan bagaimana mahalnya sehat. Di waktu senggang, juga lalai karena tidak memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat.
Oleh karena itu tafakur atau planning di awal tahun sangat kita butuhkan. Sebagai bahan tafakur kita maka ayat al Qur'an yang sangat cocok adalah surat al Hasyr ayat 18:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam ayat tersebut kita lihat Allah menyebutkan taqwa dua kali. Hal itu menunjukkan ada perbedaan dalam perintah taqwa, taqwa pertama, memerintahkan kita untuk takut kepada Allah karena perbuatan kita yang telah kita lakukan (masa lalu). taqwa kedua, memerintahkan kita untuk takut kepada Allah untuk perbuatan yang akan kita lakukan (masa depan).
Kemudian bahan tafakur berikutnya adalah firman Allah surat al Faathiir ayat 37 :
وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِي كُنَّا نَعۡمَلُۚ أَوَ لَمۡ نُعَمِّرۡكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُۖ فَذُوقُواْ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ ٣٧
37. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita agar senantiasa memanfaatkan usia kita, umur kita dengan sebaik-baiknya. Tentunya dengan memanfaatkan umur untuk berbuat kebaikan dan selalu beribadah kepada Allah.
Akhirnya mari kita resapi sabda Rasulullah Saw
خَيْرُ النَّاسَ مَنْ طَلَعَ اُمُوْرُهُ وَ حَسُنَ عَمَلُهُ
sebaik-baik manusia adalah yang dipanjangkan umurnya dan baik pula amalnya
وَاَسَرُ النَّاسَ مَنْ طَلَعَ اُمُوْرُهُ وَ سَرُّ عَمَلُهُ
seburuk-buruk manusia adalah yang dipanjangkan umurnya dan buruk pula amalnya
(رواه الترمذى)

MARI KITA SONGSONG TAHUN BARU DENGAN MENJADI ORANG SUKSES, YAITU MENYEIMBANGKAN BERDZIKIR DAN BERFIKIR

Semoga ada manfaatnya

Wallahu a’lam bish-shawab.