بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Mengawali tahun 2018 ini ada baiknya kita lakukan perenungan atau kalau boleh menggunakan bahasa lain dari perenungan yaitu tafakur. Tafakur bisa juga di artikan dengan planning (perencanaan). Dalam sebuah haditsnya Rasulullah Saw sudah mengingatkan kita bahwa ada dua hal yang membahayakan manusia yaitu di kala sehat dan di saat waktu senggang. Di kala sehat karena kita sering lalai, sering lupa, sehingga mentang-mentang dirinya sehat sehingga makanan apapun juga akan di lahap, akhirnya sakit dan ketika sakit baru merasakan bagaimana mahalnya sehat. Di waktu senggang, juga lalai karena tidak memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat.
Oleh karena itu tafakur atau planning di awal tahun sangat kita butuhkan. Sebagai bahan tafakur kita maka ayat al Qur'an yang sangat cocok adalah surat al Hasyr ayat 18:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam ayat tersebut kita lihat Allah menyebutkan taqwa dua kali. Hal itu menunjukkan ada perbedaan dalam perintah taqwa, taqwa pertama, memerintahkan kita untuk takut kepada Allah karena perbuatan kita yang telah kita lakukan (masa lalu). taqwa kedua, memerintahkan kita untuk takut kepada Allah untuk perbuatan yang akan kita lakukan (masa depan).
Kemudian bahan tafakur berikutnya adalah firman Allah surat al Faathiir ayat 37 :
وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِي كُنَّا نَعۡمَلُۚ أَوَ لَمۡ نُعَمِّرۡكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُۖ فَذُوقُواْ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ ٣٧
37. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita agar senantiasa memanfaatkan usia kita, umur kita dengan sebaik-baiknya. Tentunya dengan memanfaatkan umur untuk berbuat kebaikan dan selalu beribadah kepada Allah.
Akhirnya mari kita resapi sabda Rasulullah Saw
خَيْرُ النَّاسَ مَنْ طَلَعَ اُمُوْرُهُ وَ حَسُنَ عَمَلُهُ
sebaik-baik manusia adalah yang dipanjangkan umurnya dan baik pula amalnya
وَاَسَرُ النَّاسَ مَنْ طَلَعَ اُمُوْرُهُ وَ سَرُّ عَمَلُهُ
seburuk-buruk manusia adalah yang dipanjangkan umurnya dan buruk pula amalnya
(رواه الترمذى)
MARI KITA SONGSONG TAHUN BARU DENGAN MENJADI ORANG SUKSES, YAITU MENYEIMBANGKAN BERDZIKIR DAN BERFIKIR
Semoga ada manfaatnya
Wallahu a’lam bish-shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar